Setiap jamaah yang berangkat umroh atau haji khusus Call/Wa. 08111-34-1212 pasti menginginkan perjalanan ibadah haji plus atau umrohnya bisa terlaksana dengan lancar, nyaman dan aman sehingga menjadi mabrur. Demi mewujudkan kami sangat memahami keinginan para jamaah sehingga merancang program haji onh plus dan umroh dengan tepat. Jika anda ingin melaksanakan Umrah dan Haji dengan tidak dihantui rasa was-was dan serta ketidakpastian, maka Alhijaz Indowisata Travel adalah solusi sebagai biro perjalanan anda yang terbaik dan terpercaya.?agenda umroh 12 hari
Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang memfokuskan diri sebagai biro perjalanan yang bisa menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda, yang sudah sangat berpengalaman dan dipercaya sejak tahun 2010, mengantarkan tamu Allah minimal 5 kali dalam sebulan ke tanah suci tanpa ada permasalahan. Paket yang tersedia sangat beragam mulai paket umroh 9 hari, 12 hari, umroh wisata muslim turki, dubai, aqso. Biaya umroh murah yang sudah menggunakan rupiah sehingga jamaah tidak perlu repot dengan nilai tukar kurs asing. umroh plus turki Bandung Barat
Dua keluarga telah terlibat perkelahian lantaran merebutkan sebuah lahan minyak milik Pertamina Depo Banuayu di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel.
dalam insiden berdarah itu, tiga orang telah dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka bacokan. Sementara satu orang menjadi korban dalam peristiwa rebutan lahan tersebut.
Korban yang diketahui bernama Nasarudin (50), ia tewas di tangan Mer (30) yang tak lain merupakan tetangga korban. Nasarudin telah diketahui tewas karena mendapat tikaman dari Mer yang lebih muda 20 tahun darinya.
Kasus penusukan ini lantas masuk ke pengadilan Baturaja. Sidang dipimpin Hakim Ketua Jimi Maruli, dengan didampingi oleh dua hakim anggota Hartati dan Madela N Sai Reeve .
Dalam dakwaan yang telah dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Depati, karena pengakuan terdakwa dalam persidangan terkesan yang tidak mengakui perbuatannya padahal tindakan terdakwa menghilangkan nyawa orang lain dinilai sangat tidak manusiawi. "Kami telah menjerat terdakwa dengan pasal 338 KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan orang lain meninggal dunia dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara," kata Depati.
Meski begitu, selama persidangan sikap terdakwa yang selalu kooperatif dan berkelakuan baik selama di tahan. Serta pertimbangan lain seperti terdakwa yang juga merupakan tulang punggung keluarga, JPU akhirnya memutuskan menuntut terdakwa 10 tahun penjara.
"Kami juga telah memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk dapat menyiapkan pembelaan dalam tempo sepekan," kata salah satu majelis hakim.
Rebutan lahan minyak, dua keluarga saling bacok
WASHINGTON — During a training course on defending against knife attacks, a young Salt Lake City police officer asked a question: “How close can somebody get to me before I’m justified in using deadly force?”
Dennis Tueller, the instructor in that class more than three decades ago, decided to find out. In the fall of 1982, he performed a rudimentary series of tests and concluded that an armed attacker who bolted toward an officer could clear 21 feet in the time it took most officers to draw, aim and fire their weapon.
The next spring, Mr. Tueller published his findings in SWAT magazine and transformed police training in the United States. The “21-foot rule” became dogma. It has been taught in police academies around the country, accepted by courts and cited by officers to justify countless shootings, including recent episodes involving a homeless woodcarver in Seattle and a schizophrenic woman in San Francisco.
Now, amid the largest national debate over policing since the 1991 beating of Rodney King in Los Angeles, a small but vocal set of law enforcement officials are calling for a rethinking of the 21-foot rule and other axioms that have emphasized how to use force, not how to avoid it. Several big-city police departments are already re-examining when officers should chase people or draw their guns and when they should back away, wait or try to defuse the situation
Police Rethink Long Tradition on Using Force