Setiap jamaah yang berangkat umroh atau haji khusus Call/Wa. 08111-34-1212 pasti menginginkan perjalanan ibadah haji plus atau umrohnya bisa terlaksana dengan lancar, nyaman dan aman sehingga menjadi mabrur. Demi mewujudkan kami sangat memahami keinginan para jamaah sehingga merancang program haji onh plus dan umroh dengan tepat. Jika anda ingin melaksanakan Umrah dan Haji dengan tidak dihantui rasa was-was dan serta ketidakpastian, maka Alhijaz Indowisata Travel adalah solusi sebagai biro perjalanan anda yang terbaik dan terpercaya.?agenda umroh 12 hari
Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang memfokuskan diri sebagai biro perjalanan yang bisa menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda, yang sudah sangat berpengalaman dan dipercaya sejak tahun 2010, mengantarkan tamu Allah minimal 5 kali dalam sebulan ke tanah suci tanpa ada permasalahan. Paket yang tersedia sangat beragam mulai paket umroh 9 hari, 12 hari, umroh wisata muslim turki, dubai, aqso. Biaya umroh murah yang sudah menggunakan rupiah sehingga jamaah tidak perlu repot dengan nilai tukar kurs asing. travel umroh desember
MENINGKATKAN IMUNITAS TUBUH SECARA
ALAMI
Sumber Gambar: sxc.hu
Perubahan Cuaca Yang
tidak stabil merupakan faktor utama yang menyebabkan sistem imunitas tubuh manusia melemah,
khususnya anak-anak. Memilih makanan yang tepat untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh menjadi
jalan kebanyakan orang untuk mengatasi masalah ini.
Seperti dilansir
Boldsky dalam Ghiboo.com, ada beberapa jenis makanan yang baik dikonsumsi secara alami
untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Di antaranya:
Bawang Putih.
Bawang putih membantu sistem imun melawan infeksi bakteri, jamur dan virus. Bawang putih
mengandung senyawa, seperti allicin, ajoene dan thiosulfinates yang membantu
dalam memerangi infeksi. Tambahkan sedikit bawang putih ke dalam mangkuk sup Anda saat Anda mulai
merasakan gejala awal flu. Ini akan membantu Anda cepat pulih.
Barley.
Makanan biji-bijian, seperti gandum, oat, beras merah dan barley, mengandung beta-
glukan, sejenis serat yang mengandung antioksidan tinggi. Beta glukan memiliki sifat antimikroba
dan antioksidan, yang tak hanya membantu menjaga kadar kolesterol, namun juga membantu tubuh
menangkal virus influenza, herpes, bahkan infeksi saluran kemih bagi wanita.
Kecambah. Kecambah, tauge atau kacang hijau, mengandung
sulforaphane, si agen anti kanker. Mengonsumsi kecambah rutin juga menjadi cara yang
baik untuk menurunkan berat badan.
Vitamin C. Makanan kaya vitamin
C, seperti jeruk, lemon dan gooseberi, diketahui sangat bermanfaat, di antaranya meningkatkan
produksi sel darah putih yang membantu memerangi infeksi. Selain itu, buah-buahan ini juga
membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan terkenal mencegah kanker usus besar, prostat dan
payudara.
Kacang-kacangan. Kacang-kacangan merupakan makanan yang
tinggi kandungan seng-nya, yang berguna untuk melepaskan antibodi tubuh guna melawan infeksi dan
kanker.
Wortel. Wortel menjadi sumber beta karoten terbaik. Wortel
mengandung nutrisi yang baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh dengan membantu tubuh memproduksi
sel T yang dapat membunuh penyakit-penyakit mikroba. Wortel juga mengandung falcarinol,
si agen anti kanker.
KATHMANDU, Nepal — When the dense pillar of smoke from cremations by the Bagmati River was thinning late last week, the bodies were all coming from Gongabu, a common stopover for Nepali migrant workers headed overseas, and they were all of young men.
Hindu custom dictates that funeral pyres should be lighted by the oldest son of the deceased, but these men were too young to have sons, so they were burned by their brothers or fathers. Sukla Lal, a maize farmer, made a 14-hour journey by bus to retrieve the body of his 19-year-old son, who had been on his way to the Persian Gulf to work as a laborer.
“He wanted to live in the countryside, but he was compelled to leave by poverty,” Mr. Lal said, gazing ahead steadily as his son’s remains smoldered. “He told me, ‘You can live on your land, and I will come up with money, and we will have a happy family.’ ”
Weeks will pass before the authorities can give a complete accounting of who died in the April 25 earthquake, but it is already clear that Nepal cannot afford the losses. The countryside was largely stripped of its healthy young men even before the quake, as they migrated in great waves — 1,500 a day by some estimates — to work as laborers in India, Malaysia or one of the gulf nations, leaving many small communities populated only by elderly parents, women and children. Economists say that at some times of the year, one-quarter of Nepal’s population is working outside the country.