Saco-Indonesia.com, Sudah kita fahami bersama bahwa tugas pokok hidup
manusia di dunia ini adalah beribadah kepada Alloh, dan kita ketahui pula bahwa
melaksanakan ibadah itu harus benar , artinya benar sesuai perintah dan petunjuk dari Alloh dan
Rasulnya, maka agar ibadah kita ini tidak sia-sia , tidak musfro (tidak ada hasilnya) tetapi
benar-benar diterima oleh Alloh, mendapatkan pahala dan dibalas Surga, maka terlebih dahulu kita
tahu dan memahami peraturan2 dan garis2 dari Alloh dan Rasululloh SAW yang tertulis
didalam Al-Quran dan Al-Hadist ,
Al-Quran à sebagai Huda Linnas
هُدًى
لِلنَّاسِ=
petunjuk bagi manusia dan Basyoirulinnas
بصائرللناس =
peneropong bagi manusia.....
Al-Hadist à Sebagai contoh dan peraktek ibadah yang
telah dikerjakan oleh Rasululloh SAW .
Maka dengan memahami isi Quran dan Hadist kita
dgn jelas kita bisa membedakan antara yg perintah dan larangan, antara yg haq dan yang batal,
antara yg pahala dan dosa, antara yg halal dan harom dllsb. Disamping itu didalam melaksanakan
ibadah kita yakin dan mantap bahwa ibadah yang kita kerjakan ini pasti benarnya, pasti syahnya,
pasti diterima Alloh dan yakin di balas Surga ........ firman Alloh dalam Al-Quran surat Al-
Anam ayat 153
وَأَنَّ
هَذَا صِرَاطِي
مُسْتَقِيمًا
فَاتَّبِعُوهُ
وَلا
تَتَّبِعُوا
السُّبُلَ
فَتَفَرَّقَ
بِكُمْ عَنْ
سَبِيلِهِ
ذَلِكُمْ
وَصَّاكُمْ
بِهِ
لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
Artinya:
Dan sesungguhnya ini (Al-Quran) adalah jalan-Ku (Alloh)
yang benar maka ikutilah Al-Quran dan jangan mengikuti beberapa jalan (selain Al-Quran) maka
beberapa jalan itu akan memisahkan kamu dari jalan Alloh, Demikian itu Alloh wasiat padamu agar
kamu bertaqwa.
Dan firman Alloh lagi dalam surat Al-Imran 31
قُلْ إِنْ
كُنْتُمْ
تُحِبُّونَ
اللَّهَ
فَاتَّبِعُونِي
; يُحْبِبْكُمُ
اللَّهُ
وَيَغْفِرْ
لَكُمْ
ذُنُوبَكُمْ
وَاللَّهُ
غَفُورٌ
رَحِيمٌ
Artinya:
Ktakanlah (Muhammad) jika kamu cinta pada Alloh maka ikutilah aku (nabi) maka Alloh akan
cinta kepadamu dan mengampuni dosa kamu. Adapun Alloh Maha Pengampun lagi Penyayang.
Dan sabda Rasululloh SAW dalam riwayat Malik Muwatto’
تَرَكْتُ
فِيكُمْ
أَمْرَيْنِ
لَنْ تَضِلُّوا
مَا
تَمَسَّكْتُمْ
بِهِمَا
كِتَابَ
اللَّهِ
وَسُنَّةَ
نَبِيِّهِ
Artinya: Telah kutinggalkan padamu 2 (dua) perkara yg kamu tidak akan tersesat selama
berpegang teguh dengan 2 perkara tersebut yaitu : KITABULLOH (Al-Quran) dan sunnah
nabiNya (Al-Hadist)
Dan sebaliknya dalam melaksanakan ibadah
jangan sekali-kali berdasarkan keyakinan dan pendapat sendiri atau pendapat seseorang atau
menurut keyakinan orang dalam melaksanakan ibadah, dengan kata lain hanya berdasarkan tulisan-
tulisan atau kitab-kitab selain Quran dan Hadist yg belum jelas kebenarannya dan tidak ada
jaminan kebenaran dari Alloh dan rasulnya yg akibatnya pasti akan menyimpang dari jalan
kebenaran, maka ini pasti menjadi orang yg tersesat, menjadi orang yang dalam Al-Quran disebut
“عَامِلَةٌ
نَاصِبَةٌ = amalanya membuat musibah
berdasarkan firman Alloh dalam Al-Quran surat Al-Anam 116
وَإِنْ
تُطِعْ
أَكْثَرَ مَنْ
فِي الْأَرْضِ
يُضِلُّوكَ
عَنْ سَبِيلِ
اللَّهِ إِنْ
يَتَّبِعُونَ
إِلَّا
الظَّنَّ
وَإِنْ هُمْ
إِلَّا
يَخْرُصُونَ
Artinya: Dan jika kamu (muhammad) mengikuti kebanyakan orang yg ada diatas bumi mereka
akan menyesatkan mu dari jalan Alloh. Tidak ada mereka kecuali hanya mengikuti perasangkaan
sendiri dan hanya berbuat dusta.
Dan ada lagi firman Alloh dalam surat Al-Baqoroh
79
وَيْلٌ
لِلَّذِينَ
يَكْتُبُونَ
الْكِتَابَ
بِأَيْدِيهِمْ
ثُمَّ
يَقُولُونَ
هَذَا مِنْ
عِنْدِ اللَّهِ
لِيَشْتَرُوا
بِهِ ثَمَنًا
قَلِيلًا
فَوَيْلٌ
لَهُمْ مِمَّا
كَتَبَتْ
أَيْدِيهِمْ
وَوَيْلٌ
لَهُمْ مِمَّا
يَكْسِبُونَ
Artinya: maka neraka Wail bagi orang2 yg menulis kitab dengan tangan
mereka dan mereka mengatakan bahwa ini dari sisi Alloh,mereka menukarkan/ menjual kitab Alloh
dengan harga yg sedikit (demi kepentingan dunia) maka neraka wail bagi mereka yang menulis kitab
dengan tangan mereka dan neraka wail pula bagi yang mengerjakannya.
Dengan
demikian ........ kita sebagai umat Islam harus menyadari bahwa bicara masalah agama dan
masalah ibadah tidk dapat diukur dengan landasan pemikiran manusia.
Jika Alloh dan
Rasulnya telah menetapkan bahwa itu benar........ kendatipun kebanyakan orang mengatakan
salah...... dan akal kita tidak dapat menerimanya, akan tetapi itulah yang benar..........
Demikian pula sebaliknya jika Alloh dan RasulNYa telah perintahkan suatu perkara maka
harus diterima seutuhnya...... dan apa adanya.... tidak boleh ditambah ataupun di kurangi sebab
apa... menambah urusan ibadah berart BID”AH dan mengurangi urusan ibadah adalah
KHIANAT........
Semoga nasehat ini bermanfaat bagi kita
semua.................................
Oleh : H. Dar(ldii)
Editor:Liwon
Maulana(galipat)
Sumber:Al'Quran & Al'Hadist
"Beribadah" Sesuai Kehendak Allah (1)