Setiap jamaah yang berangkat umroh atau haji khusus Call/Wa. 08111-34-1212 pasti menginginkan perjalanan ibadah haji plus atau umrohnya bisa terlaksana dengan lancar, nyaman dan aman sehingga menjadi mabrur. Demi mewujudkan kami sangat memahami keinginan para jamaah sehingga merancang program haji onh plus dan umroh dengan tepat. Jika anda ingin melaksanakan Umrah dan Haji dengan tidak dihantui rasa was-was dan serta ketidakpastian, maka Alhijaz Indowisata Travel adalah solusi sebagai biro perjalanan anda yang terbaik dan terpercaya.?agenda umroh 12 hari
Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang memfokuskan diri sebagai biro perjalanan yang bisa menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda, yang sudah sangat berpengalaman dan dipercaya sejak tahun 2010, mengantarkan tamu Allah minimal 5 kali dalam sebulan ke tanah suci tanpa ada permasalahan. Paket yang tersedia sangat beragam mulai paket umroh 9 hari, 12 hari, umroh wisata muslim turki, dubai, aqso. Biaya umroh murah yang sudah menggunakan rupiah sehingga jamaah tidak perlu repot dengan nilai tukar kurs asing. paket umroh plus turki Bantar Gebang
saco-indonesia.com, Kecelakaan maut telah menimpa satu unit mobil travel jurusan Sumatera Barat-Pekanbaru (Riau) terjun ke sungai Kampar. Mobil tersebut tenggelam di Sungai Kampar, tepatnya di Desa Merangin, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar.
Kapolres Kampar AKBP Ery Apriyono saat dikonfirmasi wartawan Kamis (26/12) telah membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Insiden kecelakaan tunggal tersebut , Rabu (25/12) malam telah terjadi sekitar pukul 20.00 Wib, di Jalan umum Pekanbaru-Sumbar, tepatnya di KM 68/69, desa Merangin, kecamatan Kuok, kabupaten Kampar," ungkapnya.
Sementara itu, Kasat Lantas AKP Alex Sandy Siregar juga menambahkan, mobil tersebut mengalami kecelakaan karena out of control. "Masuk jurang dan tenggelam di sungai Kampar sedalam 20 Meter," ujar Alex.
Mobil tersebut jenis Isuzu Phanter dan belum dapat diketahui nomor polisi nya . "Mobil tersebut juga membawa penumpang sebanyak 6 orang," tambahnya.
Dalam insiden maut tersebut, 2 orang meninggal dunia, satu kritis dan dua lagi luka ringan. Sedangkan dua orang masih dalam pencarian. Salah satunya adalah Balita berumur 3 tahun yang masih belum ditemukan.
Identitas ketiga korban yang sudah diidentifikasi tersebut adalah Titis Yunizar yang berusia (56) tahun seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Padang Timur (Sumbar). Saat ini Titis telah dirawat di RSUD Bangkinang, Kampar.
Sementara itu, dua korban selamat lainnya hanya mengalami luka ringan. Mereka adalah Nelfitra usia yang berusia 49 tahun. Nelfitra juga merupakan PNS di Padang Kota. Sedangkan satu lagi adalah Rahmadani Harahap yang berusia 24 tahun warga Lipat Kain. Nelfitra dan Rahmadani sempat dirawat di Puskesmas Kuok, Kampar.
MOBIL TRAVEL MASUK JURANG
WASHINGTON — During a training course on defending against knife attacks, a young Salt Lake City police officer asked a question: “How close can somebody get to me before I’m justified in using deadly force?”
Dennis Tueller, the instructor in that class more than three decades ago, decided to find out. In the fall of 1982, he performed a rudimentary series of tests and concluded that an armed attacker who bolted toward an officer could clear 21 feet in the time it took most officers to draw, aim and fire their weapon.
The next spring, Mr. Tueller published his findings in SWAT magazine and transformed police training in the United States. The “21-foot rule” became dogma. It has been taught in police academies around the country, accepted by courts and cited by officers to justify countless shootings, including recent episodes involving a homeless woodcarver in Seattle and a schizophrenic woman in San Francisco.
Now, amid the largest national debate over policing since the 1991 beating of Rodney King in Los Angeles, a small but vocal set of law enforcement officials are calling for a rethinking of the 21-foot rule and other axioms that have emphasized how to use force, not how to avoid it. Several big-city police departments are already re-examining when officers should chase people or draw their guns and when they should back away, wait or try to defuse the situation
Police Rethink Long Tradition on Using Force