Merespons imbauan-Nya 08111-34-1212 yaitu sesuatu urusan yang mantap dikerjakan. Sebagai seorang moeslim pernah sewajarnya min satu kali seumur hidupnya dapat bertamu atau memanjatkan terimakasih pada negeri kelahiran Agama Islam ialah Makkah Al Mukaromah. promo umrohh 2022 ini akan menuntun Anda menuju ke sana, berkelakar dgn saudara moeslim lain-lain pada semua pelosok dunia. Cuma dzikir yg terucap di tiap-tiap hela nafas akhirnya hendak mendapatkan ribuan kali lipat balasan dekat 9 hari berangjangsana Cuma memakai agen biro umroh sah kementrian agama yg ada dalam Indonesia. Memudahkan niat rakyat untuk cepat bisa memandang kebesaran Baitullah, hingga travel umroh alhijaz indowisata jakarta dengan segala kepiawaiannya mengaktualkan satu program yang diciptakan eksklusiv bakal segala calon tamu Allah yaitu promo umrohh 2022 umrohh. Sebuah agenda mula th yang dibimbing dengan melibatkan Ustad yg cakap pada bidangnya. yg dgn seluruh kelebihan bidang agama-Nya akan menyerahkan pengetahuannya itu di seolah-olah di umroh 2022 tersebut. Meskipun begitu program inilah tergolong di dalam paket promo umroh 2022 dimana biaya umroh yang dipilih tdklah terlalu tinggi. Kemungkinan yang Kemungkinan sedikit inilah, dapat digunakan dgn sebaik-baiknya. sepantasnya Sehingga ketenangan hati bakal dihasilkan dalam travel umroh 2022 yang sudah terkordinir dengan pelayanan yang optimal beserta juga terdaftar oleh dinas berhubungan yg menjamin wisata ibadah suci inilah.
Memanfaatkan saat pada mula th 2022 dengan sesungguhnya utk mengerjakan paket umroh 2022 sangatlah disarankan atau malahan kalau-kalau diperlukan guna menuju manusia sempurna. Paket umrohh 2022, Iklim yg sejuk, nyaris sama seakan-akan cuaca pada Indonesia yg panasnya tdk seolah-olah di Saudi Arabia, paling baik untuk menjalankan ibadah umroh dengan cuaca bagus inilah beserta jadwal umroh 2022 kota suci bagaikan beserta Makkah ramai pada musim umrohJanuari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November dan Desember. inshaaAllah berkesempatan mencium Hajar Aswad, bisa shalat di dalam Hijir Ismail, beserta bisa bermunajad di Raudhoh. segera daftarkan diri Anda di harapan emas travel umrohh 2022 dengan menuju kantor kami yang bertempat di dalam semua provinsi Indonesia ataupun bisa juga singgah langsung menuju alhijaz indowisata tour & travel biro umroh resmi jakarta timur yg akan menyerahkan layanan nomor 1 utk mengarah menuju umroh yg mabrur. penjelasan lainnya klik website kami di dalam alhijazindowisata.net atau kontak 021-8265-3335
paket umroh bulan agustus 2022
Bekasi, Saco-Indonesia.com — Bos Kernel Oil Singapura, Widodo Ratanachaitong, menggunakan kode "apel Amerika" dan "barang Singapura" ketika membicarakan rencana penyerahan uang kepada terdakwa kasus dugaan suap di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Deviardi.
Deviardi alias Ardi merupakan pelatih golf mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini. Ia juga berperan sekaligus sebagai perantara penyerahan uang dari Widodo untuk Rudi. Kode itu sebagai kata ganti mata uang yang akan diserahkan Widodo.
Kode-kode itu terungkap dari rekaman telepon antara Widodo dan Deviardi pada 23 Juli pukul 16.27. Jaksa Riyono menjelaskan, Widodo menghubungi Deviardi untuk membicarakan jenis mata uang dan cara penyerahan uang untuk Rudi.
"Dalam kesempatan itu, terdakwa (Deviardi) mengatakan antara lain, 'berarti 7 kilo nanti saja, ya'," ujar jaksa saat membacakan dakwaan Deviardi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (7/1/2014).
Widodo pun menjawab, "Satu orang ada limitnya besok suruh orang usahain bawa 1, sisanya pengen dalam bentuk sama atau barang Indonesia atau barang Singapore, kita lebihin kalau memang dia oke, atau memang harus apel Amerika."
Deviardi lalu menanggapi, "Barang Singapore enggak apa-apalah, boleh lebihin," kata Deviardi kepada Widodo seperti dalam dakwaan.
Setelah percakapan itu, akhirnya Widodo menyerahkan uang kepada Deviardi secara bertahap senilai 700.000 dollar AS dan 200.000 dollar Singapura. Uang 700.000 dollar AS diserahkan Widodo melalui Komisaris PT Kernel Oil Private Limited (KOPL) Simon Gunawan Tanjaya.
Uang itu di antaranya agar Rudi menyetujui Fossus Energy Ltd sebagai pemenang lelang terbatas kondensat Senipah bagian negara pada 7 Juni 2013 untuk periode bulan berikutnya. Rudi juga diharapkan menyetujui kargo pengganti minyak mentah Grissik Mix bagian negara untuk Fossus Energy Ltd periode Februari-Juli 2013.
Selain itu, mereka meminta Rudi menggabungkan lelang terbatas minyak mentah Minas/SLC bagian negara dan kondensat Senipah periode Agustus 2013, serta menyetujui Fossus Energy Ltd sebagai pemenang lelang terbatas minyak mentah Minas dengan kondensat Senipah.
Sumber : kompas.com
Editor : Maulana Lee
Masalah Suap SKK Migas Gunakan Kode "Apel Amerika" dan "Barang Singapura"
WASHINGTON — During a training course on defending against knife attacks, a young Salt Lake City police officer asked a question: “How close can somebody get to me before I’m justified in using deadly force?”
Dennis Tueller, the instructor in that class more than three decades ago, decided to find out. In the fall of 1982, he performed a rudimentary series of tests and concluded that an armed attacker who bolted toward an officer could clear 21 feet in the time it took most officers to draw, aim and fire their weapon.
The next spring, Mr. Tueller published his findings in SWAT magazine and transformed police training in the United States. The “21-foot rule” became dogma. It has been taught in police academies around the country, accepted by courts and cited by officers to justify countless shootings, including recent episodes involving a homeless woodcarver in Seattle and a schizophrenic woman in San Francisco.
Now, amid the largest national debate over policing since the 1991 beating of Rodney King in Los Angeles, a small but vocal set of law enforcement officials are calling for a rethinking of the 21-foot rule and other axioms that have emphasized how to use force, not how to avoid it. Several big-city police departments are already re-examining when officers should chase people or draw their guns and when they should back away, wait or try to defuse the situation
Police Rethink Long Tradition on Using Force
Artikel lainnya »