saco-indonesia.com, Popularitas phablet Advan kian moncer. Terbukti produknya telah makin diminati dan dinanti oleh konsumen. Hal ini tidak lepas dari komitmen Advan untuk dapat menyajikan produk yang berkualitas dan berdaya saing.
Seperti halnya S5G, telah memiliki spesifikasi layar IPS full high definition (1920 x 1080), kamera 18 MP, memori internal 32 GB, RAM 1 GB, serta prosesor quad-core. Performanya tidak kalah dengan brand global dan telah menjadi salah satu produk high-end Advan.
Advan juga telah memiliki phablet fenomenal lainnya sepanjang 2013, seperti S5F, S5K dan S5E. Malahan untuk penjualan, Vandroid S5E telah tercatat sebagai phablet terlaris yang mana sepanjang tahun 2013, S5E sudah terjual sekitar 1 juta unit.
Tjandra Lianto, Marketing Director Advan, telah menegaskan bahwa prestasi ini juga merupakan kerja keras seluruh tim, baik itu divisi produk, marketing maupun sales.
Dengan dukungan tim yang solid, produk berkualitas serta strategi marketing yang tepat, Advan hadir sebagai brand yang telah diperhitungkan di tanah air.
Respon positif tersebut telah memacu seluruh manajemen untuk dapat terus merilis produk inovatif dan berdaya saing. Salah satu phablet yang akan dirilis dalam waktu yang dekat adalah Vandroid S5H.
Phablet ini telah didukung dengan OS Jelly Bean 4.2, prosesor Cortex A7 quad-core 1,2 GHz, ruang penyimpanan 4GB serta slot micro SD yang bisa menambahkan memori hingga 32 GB.
Selain itu untuk dapat mendukung aktivitas fotografi, sudah tertanam kamera belakang 8 MP dan kamera depan 2 MP.
Vandroid S5H dirancang untuk yang berjiwa muda dan aktif serta dibanderol dengan harga terjangkau. "Kehadiran phablet ini juga akan menambah varian dari tipe yang sudah ada. Kami juga berharap S5H lebih sukses dari produk sebelumnya," ungkap Tjandra dalam siaran pers, Senin (3/2).
Sementara itu, pengamat telematika, Teguh Prasetya telah menilai eksistensi dan prestasi Advan pantas mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia. Malahan menurut Teguh, Advan telah memiliki potensi besar untuk dapat menjadi pemimpin pasar di industri smartphone, phablet dan tablet.
"Dari sisi brand awareness sudah dapat, dari kualitas pun tidak kalah dengan brand global, dan dari sisi penjualan sangat membanggakan. Bisa saja nantinya, ketika bicara Indonesia, produk representasinya adalah Advan. Seperti yang terjadi sekarang ini, bicara produk Korea identik dengan nama Samsung," ucap Teguh.
Editor : Dian Sukmawati
ADVAN AKAN RILIS VANDROID S5H
BEIJING (AP) — The head of Taiwan's Nationalists reaffirmed the party's support for eventual unification with the mainland when he met Monday with Chinese President Xi Jinping as part of continuing rapprochement between the former bitter enemies.
Nationalist Party Chairman Eric Chu, a likely presidential candidate next year, also affirmed Taiwan's desire to join the proposed Chinese-led Asian Infrastructure Investment Bank during the meeting in Beijing. China claims Taiwan as its own territory and doesn't want the island to join using a name that might imply it is an independent country.
Chu's comments during his meeting with Xi were carried live on Hong Kong-based broadcaster Phoenix Television.
The Nationalists were driven to Taiwan by Mao Zedong's Communists during the Chinese civil war in 1949, leading to decades of hostility between the sides. Chu, who took over as party leader in January, is the third Nationalist chairman to visit the mainland and the first since 2009.
Relations between the communist-ruled mainland and the self-governing democratic island of Taiwan began to warm in the 1990s, partly out of their common opposition to Taiwan's formal independence from China, a position advocated by the island's Democratic Progressive Party.
Despite increasingly close economic ties, the prospect of political unification has grown increasingly unpopular on Taiwan, especially with younger voters. Opposition to the Nationalists' pro-China policies was seen as a driver behind heavy local electoral defeats for the party last year that led to Taiwanese President Ma Ying-jeou resigning as party chairman.
Taiwan party leader affirms eventual reunion with China