MAU UMROH BERSAMA TRAVEL TERBAIK DI INDONESIA ALHIJAZ INDO WISATA..?

YOOK LANGSUNG WHATSAPP AJA KLIK DISINI 811-1341-212
 

ITINERARY PERJALANAN UMROH REGULER 10HARI JUMATAIN

Setiap jamaah yang berangkat umroh atau haji khusus Call/Wa. 08111-34-1212 pasti menginginkan perjalanan ibadah haji plus atau umrohnya bisa terlaksana dengan lancar, nyaman dan aman sehingga menjadi mabrur. Demi mewujudkan kami sangat memahami keinginan para jamaah sehingga merancang program haji onh plus dan umroh dengan tepat. Jika anda ingin melaksanakan Umrah dan Haji dengan tidak dihantui rasa was-was dan serta ketidakpastian, maka Alhijaz Indowisata Travel adalah solusi sebagai biro perjalanan anda yang terbaik dan terpercaya.?agenda umroh 12 hari

Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang memfokuskan diri sebagai biro perjalanan yang bisa menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda, yang sudah sangat berpengalaman dan dipercaya sejak tahun 2010, mengantarkan tamu Allah minimal 5 kali dalam sebulan ke tanah suci tanpa ada permasalahan. Paket yang tersedia sangat beragam mulai paket umroh 9 hari, 12 hari, umroh wisata muslim turki, dubai, aqso. Biaya umroh murah yang sudah menggunakan rupiah sehingga jamaah tidak perlu repot dengan nilai tukar kurs asing. harga umroh akhir ramadhan Indramayu

JAKARTA, Saco-Indonesia.com — Wah Bapak Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo terkejut ketika transjakarta yang ditumpanginya masuk ke dalam tol. Jokowi mengira seluruh transjakarta yang beroperasi di Jakarta melintas sesuai jalurnya.

Jokowi naik transjakarta setelah meresmikan peluncuran 30 bus baru transjakarta di Selter Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2014) siang. Selepas dari Selter Pinang Ranti, bus masuk ke Tol Dalam Kota. Jokowi yang duduk di kabin transjakarta bagian belakang tampak terkejut dan sempat ragu apakah rute ini benar atau tidak.

"Loh, loh, kok masuk tol ini ya?" tanya Jokowi kepada Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono.

"Iya Pak, memang masuk. Nanti keluar di Tol Cawang, lewat Gatot Subroto, langsung terus ke Pluit," jawab Pristono.

"Oo, baru tau saya, bener loh. Ya, saya yang koridor ini memang baru naik kali ini saja sih," ujar Jokowi.

Perjalanan rombongan Jokowi tersebut pun berakhir di Selter Pancoran. Dari situ, rombongan melanjutkan perjalanan dengan bus kota terintegrasi busway atau BKTB (bus sedang) ke salah satu rumah makan di bilangan Pancoran, Jakarta Selatan.

Sebelumnya diberitakan, Pemprov DKI mendatangkan 310 bus baru transjakarta pada 2014 ini. Dari jumlah itu, telah datang 90 bus (termasuk yang diluncurkan Kamis siang ini). Sementara sisa bus lain akan berlanjut hingga akhir Februari 2014 mendatang.

Sebanyak 30 bus pertama beroperasi di dua koridor, yakni Koridor II ekspres Pulogadung-Senayan dan Koridor III, yakni ekspres Kalideres-Harmoni-Bundaran Senayan. Sementara 30 bus selanjutnya beroperasi di Koridor 8 ekspres Ancol-PGC dan Koridor 3 Lebak Bulus-Harmoni. Adapun 30 bus ini hanya beroperasi di Koridor 9, yakni Pinang Ranti-Pluit.

Sumber:kompas.com

Editor : Maulana Lee

Naik Transjakarta Lewat Tol Dalam Kota, Jokowi Kaget
Photo
 
Many bodies prepared for cremation last week in Kathmandu were of young men from Gongabu, a common stopover for Nepali migrant workers headed overseas. Credit Daniel Berehulak for The New York Times

KATHMANDU, Nepal — When the dense pillar of smoke from cremations by the Bagmati River was thinning late last week, the bodies were all coming from Gongabu, a common stopover for Nepali migrant workers headed overseas, and they were all of young men.

Hindu custom dictates that funeral pyres should be lighted by the oldest son of the deceased, but these men were too young to have sons, so they were burned by their brothers or fathers. Sukla Lal, a maize farmer, made a 14-hour journey by bus to retrieve the body of his 19-year-old son, who had been on his way to the Persian Gulf to work as a laborer.

“He wanted to live in the countryside, but he was compelled to leave by poverty,” Mr. Lal said, gazing ahead steadily as his son’s remains smoldered. “He told me, ‘You can live on your land, and I will come up with money, and we will have a happy family.’ ”

Weeks will pass before the authorities can give a complete accounting of who died in the April 25 earthquake, but it is already clear that Nepal cannot afford the losses. The countryside was largely stripped of its healthy young men even before the quake, as they migrated in great waves — 1,500 a day by some estimates — to work as laborers in India, Malaysia or one of the gulf nations, leaving many small communities populated only by elderly parents, women and children. Economists say that at some times of the year, one-quarter of Nepal’s population is working outside the country.

Nepal’s Young Men, Lost to Migration, Then a Quake

Artikel lainnya »