saco-indonesia.com, Berdasarkan hasil telaah dari Tim Pengamat Pemasyarakatan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, terpidana kasus narkotika asal Australia, Schapelle Leigh Corby telah mendapat pembebasan bersyarat.
Direktur Eksekutif LKPM (Lembaga Kajian Politik Univ.Prov.Dr. Moestopo), Didik Triana juga mengatakan partai penguasa, yaitu Partai Demokrat, akan terkena "getah" dari sikap pemerintah.
"Masyarakat kita bisa melihat sikap yang tidak tegas dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal tersebut tentu saja akan dapat berpengaruh terhadap simpati publik terhadap Partai Demokrat pada pemilu 2014," kata Didik, Senin (10/2/2014).
Dia juga telah menilai sikap pemerintah yang tidak komit terhadap pemberantasan narkoba di indonesia. Hal tersebut jauh dari harapan Indonesia bebas dari narkoba. Pembebasan Corby telah terkesan bahwa pemerintah telah memberi sinyal aman bagi bandar narkoba internasional, untuk dapat membuka pasar di Indonesia.
"Sebagai kepala negara, SBY haruslah bersikap komit, apalagi masalah narkoba bisa dibilang permasalahan yang sangat serius. Bisa kita lihat dari jumlah peredarannya dan efek negatifnya yang dari tahun ke tahun jumlahnya sangat meningkat. Saya lihat tidak ada keseriusan dari pemerintah untuk benar-benar memerangi narkoba," paparnya.
Pembebasan bersyarat untuk Corby telah dinilai akan mencoreng nama Indonesia di mata Internasional.
"Jelas sangat mempermalukan Indonesia di mata dunia, sudah jelas melalui inpresnya SBY sudah sangat tegas menyatakan keseriusannya dalam memerangi narkoba. Tapi pada kenyataanya hal itu berbanding terbalik dari kenyataan dan realitanya. Ibarat ucapan dan tindakan yang tidak sama.
Hal inilah yang saya maksud kasus pembebasan bersyarat corby sama saja mempermalukan negara," tutupnya.
Editor : Dian Sukmawati