MAU UMROH BERSAMA TRAVEL TERBAIK DI INDONESIA ALHIJAZ INDO WISATA..?

YOOK LANGSUNG WHATSAPP AJA KLIK DISINI 811-1341-212
 

Paket Umroh Plus Turki

REPUBLIKA.CO.ID, MINA — Tiap tahun, ratusan tukang cukur paruh waktu tanpa izin resmi membanjiri kota suci Mina. Mereka tumpah ruah untuk melakukan ritual haji terakhir, yakni mencukur rambut jamaah haji.

“Saya mencukur rambut karena ini adalah perintah Nabi Muhammad. Saat ini udara sangat panas, jadi mencukur rambut bukan gagasan yang buruk,” ujar jamaah haji asal Yaman Mohamed Hassan saat akan dicukur dengan menggunakan pisau.

Sambil mengusap darah yang mengalir di kepalanya dengan tangan, Hassan mengatakan Allah akan melindungi dirinya dan jamaah haji lain.

Para tukang cukur ini menggunakan pisau cukur yang sama bagi puluhan jamaah haji. Hal ini menjadikan praktik mereka sangat berisiko dalam penyebaran penyakit di antara dua juta orang yang berhaji tahun ini.

Praktik mencukur seperti ini yang coba dihentikan kementerian kesehatan Arab Saudi selama bertahun-tahun. Para tukang cukur mampu menghindari aparat dengan mengatakan mereka adalah kerabat kliennya dan mengaku tidak menerima upah mencukur.

Tahun ini, pihak berwenang memasang iklan besar-besaran di televisi dan radio berisi peringatan mengenai potensi bahaya kesehatan mencukur rambut sembarangan. Mereka juga membawa tukang cukur berlisensi dari seluruh negeri ke Mina. Selain itu, mereka juga memasang poster, seperti biasa.

Hal ini bukannya tanpa hambatan. Pemilik salon berlisensi di Mina mengatakan para jamaah haji memiliki dana yang terbatas. Sedikitnya 60 persen jamaah haji mempercayakan pencukuran rambut mereka kepada tukang cukur tidak resmi atau mencukur rambut mereka sendiri.

“Saya tidak mampu membayar apapun melebihi 10 saudi riyal (2,7 dolar AS). Tukang cukur yang direkomendasikan pemerintah harganya mahal,” ujar seorang pekerja pabrik dari Mesir, Salam Assem, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/10).

Pejabat kementerian kesehatan mengatakan sulit mengetahui berapa banyak jamaah yang tertular penyakit akibat pemakaian pisau cukur yang sama. Sebabnya, jamaah kembali ke negara masing-masing. Hal ini menyulitkan pengumpulan data dan koordinasi. Namun, kekhawatiran penularan penyakit sangat nyata.

“Berbagi pakai penggunaan pisau cukur sangat berbahaya. Melalui luka terbuka, virus seperti HIV, hepatitis B dan C dan malaria bisa menular dari satu orang ke orang lain. Bahkan melalui tangan yang kotor bisa tertular kudis dan infeksi kulit lainnya,” kata doketr di sebuah rumah sakit di Mina Amin al-Mahdi.

Sebuah penelitian pada 2008 yang diterbitkan dalam Jurnal Infeksi dan Kesehatan Publik terdapat daftar panjang penyebab tekanan ekstrem, misalnya udara panas, sengatan matahari, rasa haus, padatnya orang, kepadatan lalu lintas, licinnya jalanan dan jalan yang tidak rata.
 

Sumber : http://www.jurnalhaji.com

Baca Artikel Lainnya : CALON HAJI DAN UMRAH DI PERBOLEHKAN MEMBAWA UANG

 

JANGAN BERCUKUR SEMBARANGAN

Artikel lainnya »