MAU UMROH BERSAMA TRAVEL TERBAIK DI INDONESIA ALHIJAZ INDO WISTA..?

YOOK LANGSUNG WHATSAPP AJA KLIK DISINI 811-1341-212
 

umroh

saco-indonesia.com, Demi untuk dapat menyelamatkan nyawa ibunya, L yang berusia 16 tahun , pelajar SMA di Lampung Tengah, terpaksa harus membunuh pamannya Andi Markus yang berusia 37 tahun , warga Kampung Indera Subing Lampung Tengah, yang saat itu telah mengamuk mengacungkan pisau ke dada ibunya, pada Selasa (4/02) sekitar pukul 23.45 WIB.

Usai membunuh pamannya L yang ditemani ibunya RM yang berusia 47 tahun , langsung menyerahkan diri ke kantor Polisi Sektor Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Dihadapan penyidik L juga mengaku malam itu terkejut dengan kedatangan pamannya yang secara tiba-tiba mengamuk tidak tahu pangkal masalahnya apa. Semula L telah mengira pamannya hanya mengamuk omongan saja tapi saat mendengar ibunya menjerit minta tolong L langsung menuju ke ibunya.

Rupanya sang ibu ketakutan karena pamannya telah mengacungkan pisau mau menancapkan ke dada ibunya. Melihat itu dengan cepat L merampas pisau tersebut lalu menusuk dada pamannya hingga tewas karena mengenai jantung.Hal itu ia sampaikan Leo ketika menyerahkan diri ke kantor polisi sektor Terbanggi Besar, pada Rabu (5/2) kemarin pagi.

Sang ibu juga mengakui bahwa Andi Markus adalah adik kandungnya yang sakit jiwa sejak orang tua mereka pergi. Tempat tinggal mereka berdampingan dan setiap hari RM memasak untuk adiknya.

Entah kenapa malam-malam Andi datang ke rumah lalu ribut mulut. “Tanpa saya duga Andi menyelipkan pisau di pinggangnya dan mau menusuk saya. Saking takutnya saya berteriak minta tolong dan anak saya dengan cepat merebut pisau itu lalu balik menancapkan pisau itu ke jantung Andi, anak saya mau menyelamatkan nyawa saya maka nekat membunuh pamannya yang sedang ngamuk,” ujar Ria sambil berurai air mata.

Kapolsek Terbanggi Besar, Kompol. I Made Bayu Sutha telah membenarkan laporan tersebut dan mengancam pelaku yang masih di bawah umur dengan ancaman pasal 351 tentang pembunuhan hukuman penjara selama 15 tahun


Editor : Dian Sukmawati

PELAJAR SMA BUNUH PAMAN

Artikel lainnya »