Setiap jamaah yang berangkat umroh atau haji khusus Call/Wa. 08111-34-1212 pasti menginginkan perjalanan ibadah haji plus atau umrohnya bisa terlaksana dengan lancar, nyaman dan aman sehingga menjadi mabrur. Demi mewujudkan kami sangat memahami keinginan para jamaah sehingga merancang program haji onh plus dan umroh dengan tepat. Jika anda ingin melaksanakan Umrah dan Haji dengan tidak dihantui rasa was-was dan serta ketidakpastian, maka Alhijaz Indowisata Travel adalah solusi sebagai biro perjalanan anda yang terbaik dan terpercaya.?agenda umroh 12 hari
Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang memfokuskan diri sebagai biro perjalanan yang bisa menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda, yang sudah sangat berpengalaman dan dipercaya sejak tahun 2010, mengantarkan tamu Allah minimal 5 kali dalam sebulan ke tanah suci tanpa ada permasalahan. Paket yang tersedia sangat beragam mulai paket umroh 9 hari, 12 hari, umroh wisata muslim turki, dubai, aqso. Biaya umroh murah yang sudah menggunakan rupiah sehingga jamaah tidak perlu repot dengan nilai tukar kurs asing. harga umroh november Jakarta Pusat
Selama kita masih hidup tidak ada hukuman; yang ada adalah peringatan agar kita memperbaiki diri.
2. Perhatikanlah, ternyata selalu orang yang rendah hati di antara kita-lah yang hidupnya damai, sejahtera, dan terhormat. Kerendahan hati adalah bakat untuk ditinggikan.
3. Bersyukur itu tidak berhenti pada menerima apa adanya saja, tapi terutama bekerja keras untuk mengadakan yang terbaik.
4. Lebih baik mencintai dan terluka, daripada bersembunyi ketakutan dalam hidup yang hampa cinta. Karena ... Memang cinta tidak menjamin kebahagiaan, tetapi tidak ada kebahagiaan tanpa cinta.
5. Bertindak walau tidak berani, adalah keberanian yang sesungguhnya.
6. Orang bijak tahu apa yang harus diketahuinya, dan karena dia ingin tidur dengan damai - dia juga tahu apa yang harus diabaikannya.
7. Hadiah pertama bagi yang melakukan kebaikan adalah kebaikan.
8. Jangan menantang berkelahi orang yang terlalu banyak untuk ditangani oleh malaikat pelindung Anda.
9. Meneruskan kehidupan dengan baik, meskipun ada yang iri dan membenci Anda. Live on!
10. Yang optimis akan berkata: Terima kasih, akan saya coba. Tapi yang pesimis akan bilang: Ah, gak semudah itu.
11. Jika Anda berani, Anda bertindak. Jika Anda takut, Anda akan bilang: Ini harus dipertimbangkan dengan matang.
12. Laki-laki yang memperlakukan kekasihnya dengan lembut pasti dibesarkan oleh wanita yang berkelas. Orang tua yang kasar akan membesarkan anak yang kasar kepada pasangannya. Berkenalan dengan orang tua kekasih bukanlah tanda akan melamar, tapi untuk mengenal kualitas pendidik anaknya.
13. Guru yang paling pantas mengajar adalah orang yang mendidik keluarganya dengan baik.
14. Berhentilah mengkhawatirkan masa depan, syukurilah hari ini, dan hiduplah dengan sebaik-baiknya.
15. Sesungguhnya, jika engkau menghabiskan jatah gagalmu, engkau mau tidak mau akan berhasil.
16. Terkadang orang yang paling kau inginkan justru yang paling harus kaujauhi.
17. Banyak anak gadis menjadi seperti ibunya, dan laki-laki seperti ayahnya. Dan mungkin itu sebab dari
berlanjutnya masalah yang sama.
18. Katakanlah ini kepada orang yang mengatakan bahwa Anda tidak akan bisa: Watch me! Lalu buktikan bahwa Anda benar.
19. Pembenci itu sangat pemilih, mereka hanya membenci orang yang hidupnya lebih baik daripada hidup mereka.
20. Jika engkau ingin berbahagia, janganlah kau isi hatimu dengan kemarahan kepada orang yang bergembira jika engkau marah. untuk selengkap nya klik di sini
by yandre pramana putra
KATA KATA BIJAK YANDRE PRAMANA PUTRA
WASHINGTON — During a training course on defending against knife attacks, a young Salt Lake City police officer asked a question: “How close can somebody get to me before I’m justified in using deadly force?”
Dennis Tueller, the instructor in that class more than three decades ago, decided to find out. In the fall of 1982, he performed a rudimentary series of tests and concluded that an armed attacker who bolted toward an officer could clear 21 feet in the time it took most officers to draw, aim and fire their weapon.
The next spring, Mr. Tueller published his findings in SWAT magazine and transformed police training in the United States. The “21-foot rule” became dogma. It has been taught in police academies around the country, accepted by courts and cited by officers to justify countless shootings, including recent episodes involving a homeless woodcarver in Seattle and a schizophrenic woman in San Francisco.
Now, amid the largest national debate over policing since the 1991 beating of Rodney King in Los Angeles, a small but vocal set of law enforcement officials are calling for a rethinking of the 21-foot rule and other axioms that have emphasized how to use force, not how to avoid it. Several big-city police departments are already re-examining when officers should chase people or draw their guns and when they should back away, wait or try to defuse the situation
Police Rethink Long Tradition on Using Force