Setiap jamaah yang berangkat umroh atau haji khusus Call/Wa. 08111-34-1212 pasti menginginkan perjalanan ibadah haji plus atau umrohnya bisa terlaksana dengan lancar, nyaman dan aman sehingga menjadi mabrur. Demi mewujudkan kami sangat memahami keinginan para jamaah sehingga merancang program haji onh plus dan umroh dengan tepat. Jika anda ingin melaksanakan Umrah dan Haji dengan tidak dihantui rasa was-was dan serta ketidakpastian, maka Alhijaz Indowisata Travel adalah solusi sebagai biro perjalanan anda yang terbaik dan terpercaya.?agenda umroh 12 hari
Biro Perjalanan Haji dan Umrah yang memfokuskan diri sebagai biro perjalanan yang bisa menjadi sahabat perjalanan ibadah Anda, yang sudah sangat berpengalaman dan dipercaya sejak tahun 2010, mengantarkan tamu Allah minimal 5 kali dalam sebulan ke tanah suci tanpa ada permasalahan. Paket yang tersedia sangat beragam mulai paket umroh 9 hari, 12 hari, umroh wisata muslim turki, dubai, aqso. Biaya umroh murah yang sudah menggunakan rupiah sehingga jamaah tidak perlu repot dengan nilai tukar kurs asing. biro haji Tasikmalaya
Kasus percobaan perampokan disertai pembunuhan yang telah menimpa pedagang kelontong masih terus didalami polisi. Pasalnya, petugas juga belum bisa meminta keterangan dari pelaku maupun korban yang sekarat tertusuk pisau karena masih dirawat di RS Sari Asih.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo,SH telah menyatakan, pembunuhan pedagang kelontong bernama Riski di Kreo, Larangan,Ciledug,Kota Tangerang, terus akan dikembangkan. “korban tewas dengan 11 luka tusukan perut dan punggung. Sementara istrinya, Akim, juga telah mendapat luka cukup serius, namun masih selamat,” katanya.
Menurut Sutarmo, karena perlawanan istri korban pelaku juga telah mengalami kritis lantaran ditusuk di mata, kepala dan dada.
“Pelaku belum sempat mengambil barang karena sudah ketahuan pemilik toko. Tapi untuk lebih jelas kita masih melakukan pengembangan dengan olah TKP dan menunggu keterangan korban, saksi, termasuk pelaku,” ujarnya.
Sebelumnya, Riski tewas ditusuk perampok yang menyatroni tokonya sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu korban hendak mengantar anaknya ke sekolah. Namun, ia telah memergoki pria tak dikenal yang hendak merampok rumahnya. Korban melawan hingga ditusuk dan tewas di lokasi.
Mengetahui suaminya meregang nyawa, sang istri melawan dan balik menyerang perampok di lantai dua. Akibatnya, sempat terjadi saling tusuk antara pelaku dan istri korban bernama Akim ini. Keduanya sama-sama ambruk berlumuran darah. Pelaku pun ditangkap dan dihakimi massa
Polisi Belum Periksa Pelaku dan Istri Korban Perampokan
BEIJING (AP) — The head of Taiwan's Nationalists reaffirmed the party's support for eventual unification with the mainland when he met Monday with Chinese President Xi Jinping as part of continuing rapprochement between the former bitter enemies.
Nationalist Party Chairman Eric Chu, a likely presidential candidate next year, also affirmed Taiwan's desire to join the proposed Chinese-led Asian Infrastructure Investment Bank during the meeting in Beijing. China claims Taiwan as its own territory and doesn't want the island to join using a name that might imply it is an independent country.
Chu's comments during his meeting with Xi were carried live on Hong Kong-based broadcaster Phoenix Television.
The Nationalists were driven to Taiwan by Mao Zedong's Communists during the Chinese civil war in 1949, leading to decades of hostility between the sides. Chu, who took over as party leader in January, is the third Nationalist chairman to visit the mainland and the first since 2009.
Relations between the communist-ruled mainland and the self-governing democratic island of Taiwan began to warm in the 1990s, partly out of their common opposition to Taiwan's formal independence from China, a position advocated by the island's Democratic Progressive Party.
Despite increasingly close economic ties, the prospect of political unification has grown increasingly unpopular on Taiwan, especially with younger voters. Opposition to the Nationalists' pro-China policies was seen as a driver behind heavy local electoral defeats for the party last year that led to Taiwanese President Ma Ying-jeou resigning as party chairman.
Taiwan party leader affirms eventual reunion with China